Membuat repository lokal di debian server ( Tanpa menggunakan Internet ) - Kumis Kandel

Latest

Monday, 14 November 2016

Membuat repository lokal di debian server ( Tanpa menggunakan Internet )








A. Pengertian


Repository merupakan tempat penyimpanan untuk berbagai aplikasi atau program dan dapat diakses biasanya melalu internet namun ada juga yang lokal sehingga kita tidak tergantung terhadap koneksi internet seperti yang akan dipraktekan namun ada juga yang menggunakan media penyimpanan jadi repositorynya dimasukan kedalam media penyimpanan dapat diakses jika perangkat penyimpanan ini dihubungkan dengan komputer, contohnya seperti DVD jadi penggunaannya hanya pribadi. namun jika kita membuat sebuah repository local dapat diakses oleh seluruh jaringan yang berada dalam jangkauan LAN, namun jika menggunakan repository local kita harus sering melakukan update pada repository tersebut


B. Latar belakang

Karena repository sanagat penting dalam linux untuk kebutuhan update dan mengupgrade baik, sistem maupun perangkat lunaknya. maka akan lebih baik jika repository tersebut dapat diakses setiap saat agar suatu saat tidak kesulitan bila koneksi internet mengalami gangguan sehingga kita tidak dapat mengakses repositorynya. dengan cara membuat sebuah repository local yang berada di server, jadi kedepannya kita tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses repository jika internet mati karena kita sudah memiliki repository sendiri yang dapat kita akses kapan saja hanya dengan mengkoneksikan komputer dengan server yang menyimpan repository, dan setiap komputer yang berada jaringan tersebut dapat mengakses repository local di server.

C. Maksud dan Tujuan

Membuat repository ini bermaksud dan bertujuan untuk mempermudah kita dalam mengakses repository tanpa adanya internet, karena gangguan koneksi internet sering terjadi dan ini dapat dijadikan alternatif akses repository jika suatu saat internat mati.


D. Hal-Hal Yang harus disiapkan
- Server yang sebelumnya sudah dinstall debian server
- Komputer/Laptop
- Jaringan Local Area Network

E. Langkah kerja

1. Kita sebelumnya harus memiliki file ISO yang berisi data- data repository terlebih dahulu, dapat didownload disini. download sesuai dengan kebutuhan jika ingin lengkap maka download semua isonya.





2. Setelahnya kita dapat memidahkan file ISO yang sudah didownload kedalam Debian Server melalui client dengan cara mengetikan perintahnya seperti ini,



#scp debian-8.6.0-amd64-DVD-1.isodebiansmkitif@192.168.69.22:/home/debiansmkitif

sebelumnya masuk terlebih dulu kedalam directory yang menyimpan ISO filenya dengan perintah "#cd" ( tanpa pagar dan tanda petik ), setelah masuk kita dapat langsung memindahkan file ISOnya kedalam Server dengan perintah #scp setelah itu nama file ISOnya lalu tambahkan "Nama server@IP Server:/tujuan dierctory yang dituju. kita dapat memidahkanya ataupun sekaligus seperti ini,


  
 setelah itu tunggu prosesnya yang lumayan lama karena biasanya satu file ISO berukuran sekita 4 Gb-an jadi bila kita memasukan 8 file ISO bisa sampai seharian namun tergantung juga pada kecepatan transfernya.

3.Setelah itu kita harus menginstall beberapa paket dengan perintah,
#apt-get install apache2 dpkg-dev rsync

 4. Selanjutnya kita harus membuat directory untuk menyimpan repositorynya dengan perintah, 
mkdir /repo
mkdir /media/dvd1
mkdir /media/dvd2
mkdir /media/dvd3
mkdir -p /repo/pool/
mkdir -p /repo/dists/jessie/main/binary-amd64/
mkdir -p /repo/dists/jessie/main/source/
yang digaris merah dapat diganti sesuai dengan arsitektur CD/DVDnya, jika 32 bit maka menggunakan i386. 


5. Setelah membuat directory kita harus mount semua CD/DVDnya terlebih dulu caranya dengan menuliskan perintah seperti ini,
#mount -o loop debian-8.0.0-amd64-DVD-1.iso /media/dvd1
#mount -o loop debian-8.0.0-amd64-DVD-2.iso /media/dvd2
#mount -o loop debian-8.0.0-amd64-DVD-3.iso /media/dvd3

6. setelah selesai mountnya kita bisa mersync tiap iso. dengan perintah,
#rsync -avH pool/ /repo/pool/
resynv tiap isonya dengan cara masuk ke dalam directorynya satu-persatu baru tuliskan perintah diatas. contohnya seperti gambar dibawah, 


- rsync dvd1nya


 - rsync dvd2nya


 - rsync dvd3nya

7. Setelah selesai kita akan melakukan scan dan mengaktifkan/memprose seluruh packet yang ada pada repository dengan perintah,
#cd /repo/
#dpkg-scanpackages . /dev/null | gzip -9c > Packages.gz
#dpkg-scansource . /dev/null | gzip -9c > Sources.gz
sepert gambar dibawah,
namun jangan sampai lupa masuk terlebih dulu ke directory reponya. 



- Scanpackeges 

                                                     - Scansources

8. Selanjutnya kita harus memindahkan packet-packet yang tadi diproses dengan cara menuliskan perintah berikut,
#mv Packages.gz /repo/dists/jessie/main/binary-amd64/
#mv Sources.gz /repo/dists/jessie/main/source/
seperti gambar dibawah,


                                         
                                           - memindahkan Packages.gz


 

- memindahkan Sources.gz


9. Agar repository dapat diakses client kita harus mengkonfigurasinya kedalam  /var/www/html/ denga perintah seperti ini,


#ln -s /repo /var/www/html/debian
seperti gambar di atas.

10. Selanjutnya konfigurasi terlebih dahulu sumber repositrynya dengan cara memasukan perintah,


#nano /etc/apt/sources.list

 11. masukan sumber repositorynya seperti gambar diatas. tapi sebelumnya disable dulu repository yang sebelumnya digunakan dengan memberi tanda '#' pada awal alamat repositorynya. perintahnya sebagai beriku 
#deb http://masukan ip servernya disini/debian/ jessie main
#deb-src http://masukan ip servernya disini/debian/ jessie main



12. Setelah itu repositorynya sudah dapat digunakan, coba untuk menupdatenya dengan cara menuliskan perintah berikut, 

#apt-get update



sumber : - http://www.belkomindo.com/2015/12/apasih-repository-itu.html
- https://ajikamaludin.blogspot.co.id/2015/04/membuat-repositori-server-debian-8-dari.html
-  http://ferryardiansyah2000.blogspot.co.id/2016/10/membuat-repository-server-debian-8-dari.html


No comments:

Post a Comment